Rakor Perhubungan Daerah Sulbar, dengan tema “Sinkronisasi kegiatan mendukung rencana Induk keselamatan dan rencana induk transportasi Nasional Sulbar” Kamis (21/07), di Hotel Maleo Mamuju, Hadir Unsur perhubungan terkait, OPD, perguruan tinggi dan assosiasi (Organda).
Asisten II Bidang Ekonomi pembangunan Pemprov Sulbar, Drs. H. Khaeruddin Anas, M.Si dalam sambutan menyampaikan “penyamaan persepsi, koordinasi, keterpaduan mudah diucapkan namun pelaksanaannya sulit, terdapat hambatan seperti ego sektoral”. Dikatakan rencana aksi ini bukan hanya sampai rekomendasi, tapi punya nilai manfaat.
Pada sesi dialog, Drs. Hasanuddin, M.Si Ketua ORGANDA Sulbar menanggapi pemateri Kemendagri via zoom dan pemateri yaitu Ka Balai Perhubungan Sulselbar, menyatakan bahwa salah satu faktor muncul banyak ODOL(over capacity/over loading) ditrans Sulawesi karena blm adanya kapal peti kemas, sehingga banyak mobil berat yang berpotensi rawan kecelakaan dan cepatnya rusak jalan. Hal tersebut ditanggapi Kapolres Mamuju yang diwakili Harto, dikota Mamuju banyak pelanggaran mobil berat, alasannya karena menghindari jalan yang rusak. Sigit Kadis Perhubungan Mateng menyatakan bahwa sejumlah titik ruas jalan butuh tanda lalu lintas, untuk hindari kecelakaan. Sedangkan Aksan Amrullah Kadis perhubungan Polewali Mandar, menyampaikan rencana aplikasi deteksi jumlah kendaraan lewat ditrans Sulawesi, yang juga jadi tugas proyek perubahan Diklatpim II. Setelah dijawab seluruh pemateri, yang dipandu Nicolas Torang,SH, M.Sc., dilanjutkan Penutupan Rakoor oleh Kadis Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Drs. Maddareski Salatin, M.Si. (muhtahir)